BAB 2
MEMBELI
MILIK SENDIRI
Kita adalah
milik-Nya. Kita hanyalah hamba-hamba sahaya yang harus taat kepada-Nya tanpa
hak menuntut balasan. Namun Dia Maha pemberi karunia, dibelinya kita, padahal
kita adalah milik-Nya. Dibelinya kita dengan harga yang mahal luar biasa, yaitu
surga abadi penuh bahagia tak terhingga.
۞إِنَّ ٱللَّهَ ٱشۡتَرَىٰ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
أَنفُسَهُمۡ وَأَمۡوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلۡجَنَّةَۚ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ
فَيَقۡتُلُونَ وَيُقۡتَلُونَۖ ... ١١١
“Alloh telah
membeli jiwa-jiwa dan harta-harta orang-orang yang beriman dengan surga sebagai
harganya. Mereka berperang (berjihad) di Jalan Alloh , membunuh dan terbunuh...” (QS. at-Taubah: 111)
Sebagai
orang-orang yang beriman kita pun telah menjual diri-diri kita kepada-Nya, maka
kita harus memenuhi syarat-syarat akad penjualan itu, yaitu berjihad di
jalan-Nya secara totalitas meninggikan kedaulatan-Nya dari sekecil-kecilnya
usaha jihad sampai puncak dari jihad itu sendiri yaitu berperang, membunuh dan
terbunuh. Masing-masing macam usaha dilakukan sesuai dengan kondisi realita di
waktunya.
Materi
Terkait:
EmoticonEmoticon