Dari Jogja Untuk Jakarta “Masjid Jogokariyan Sembelih Kerbau Sambut Kemenangan Pemimpin Muslim di Jakarta”

20.00

Masjid Jogokariyan Yogyakarta menyembelih kerbau sebagai rasa syukur atas kemenangan gubernur Muslim pada pilkada Jakarta 19 April 2017. Kerbau yang didapat dari hasil iuran sukarela warga jama’ah masjid Jogokarian disembelih pada hari Kamis 20 April 2017.

Binatang kerbau dipilih untuk disembelih, sebagai simbol telah berakhirnya masa membodoh-bodohkan rakyat. Selama ini rakyat hanya dianggap seperti kerbau dungun yang bisa ditarik kesana kemari, dibohongi ini dan itu, dijual kepada para pedagang dan pemilik modal. Rakyat tidak lagi memiliki kekuatan, keyakinan dan idielogi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu banyak ulama-ulama suu’ (buruk) yang menjual ayat-ayat al-Qur’an untuk menjerumuskan rakyat yang dianggap sebagai kerbau dungu. Sehingga turut dalam melanggar larangan Allah memilih pemimpin kafir, bahkan mendukung pemimpin yang menistakan Al-Qur’an. Na’udzubillah min dzalik.

“Alhamdulillah, rakyat Jakarta sudah membuktikan bahwa mereka bukan lagi kerbau-kerbau dungu yang bisa digiring melalui media masa, para pemimpin-pemimpin pembohong dan juga oleh para ulama-ulama suu’ sehingga rakyat telah memilih jalan kebenaran dengan memilih pemimpin sebagaimana tuntunan dalam Al-Qur’an dan Sunnah”, kata ustadz Muhammad Jazir ASP di lokasi penyembelihan yang didampingi oleh pengurus-pengurus takmir dan juga remaja masjid Jogokariyan.

Daging kerbau hasil sembelihan selanjutnya dimasak oleh warga dan disiapkan 1000 porsi untuk jama’ah Sholat Jum’at, 21 April 2017 di Masjid Jogokariyan.

Untuk ke depannya, Masjid Jogokariyan terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat, bagaimana memilih pemimpin yang terbaik bagi negara, bangsa, dan rakyat Indonesia. Karena pemimpin itulah yang menentukan maju tidaknya sebuah negara.

Edukasi yang dilakukan, jauh dari sekedar pemilihan gubernur ataupun pemilihan presiden 2019 nantinya. Akan tetapi, harus kembalinya kedaulatan bangsa ini kepada pemilik sesungguhnya yaitu rakyat Indonesia yang beragama Islam. Negeri ini harus dipimpin oleh anak-anak rakyat yang beragama Islam, dimana nenek moyang mereka telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bukan justru diserahkan kepada bangsa-bangsa asing yang akan membawa rakyat Indonesia kepada kekafiran dan pemurtadan.

Dari Masjid Jogokariyan berharap, masyarakat terus berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah berdasarkan pemahaman ulama yang jujur dan benar, bukan pemahaman ulama pedagang umat yang memperlakukan umat sebagai kerbau. Tidak hanya di Jakarta, akan tetapi juga untuk seantero Indonesia.


[Sumber: WA]

Artikel Terkait

Previous
Next Post »